FRNP (Frstival Reog Nasional Ponorogo)
Festival Reog Ponorogo adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan
Setiap menjelang Bulan Suro atau Bulan Muharam sama sepert Festiva Tabuik di Pariaman,
yakni saat menyambut tahun baru Islam, masyarakat Ponorogo Jawa Timur
selalu menggelar Festival Reog Nasional di Alun-Alun Ponorogo dalam
rangka Grebeg Suro. Reog lahir di ponorogo dan kini kesenian tersebut
telah dikenal oleh dunia. Festival ini diikuti oleh berbagai peserta
dari seluruh Indonesia. Diantaranya ada dari Jogja, Gunungkidul, Madiun,
Malang, Kediri, Surabaya dan daerah lainnya.
Kabupaten Ponorogo kerap dijuluki sebagai Kota Reog atau Bumi Reog.
hal ini dikarenakan, di daerah ponorogo lahir kesenian Reog yang kini
telah mendunia. Kesenian Reog menjadi ikon kebanggaan masyarakat
Ponorogo dan hingga kini masih terus dilestarikan oleh masyarakat
setempat.
Menjelang Bulan Suro, masyarakat Ponorogo Jawa Timur rutin menggelar
Festival Reog Nasional di Alun-alun Ponorogo dalam rangka pesta rakyat
Grebeg Suro. Biasanya, perayaan tersebut dilangsungkan setiap tahun. dan
tahun ini kemungkinan akan dihelat pada di bulan Oktober. Festival Reog
ini diikuti oleh berbagai peserta dari seluruh wilayah di Indonesia.
Ada yang berasal dari Madiun, Kediri, Yogyakarta, Gunung Kidul, Jember,
Wonogiri, Surabaya dan Malang.
Lebih dari 21 kelompok seni Tari Reog unjuk kebolehan dalam
keterampilan yang disertai dengan belasan seniman Reog dari berbagai
pelosok tanah air. Dengan Festival ini, selain bersilaturahim, mereka
juga diharapkan untuk bisa saling bertukar ilmu dan pengalaman
masing-masing. Pementasan Tari Reog dibawakan bergantian sesuai urutan
acak selama lima hari dalam serangkaian kegiatan kebudayaan tersebut.
Penilaian pada setiap penampilan pesertanya, didasarkan pada
keterampilan menari Reog, koreografi yang menarik, dan kekompakan.
Festival di Ponorogo ini menjadi lebih meriah sejak para pesertanya
bersaing untuk memperebutkan Piala Presiden.
Sebagaimana pada malam puncak pagelaran Festival Reog Nasional di
tahun-tahun sebelumnya, dimana perhelatannya begitu megah bak konser
kelas dunia. Tahun ini pun penataan panggung, tempat duduk penonton,
serta puluhan fotografer dan wartawan yang meliput kegiatan ini,
semuanya dikemas secara profesional. Sekarang ini, Festival Reog
Ponorogo telah merambah menuju kancah Internasional. Terlebih, setelah
UNESCO telah mengakui Kesenian Reog sebagai salah satu warisan budaya
dunia yang patut untuk dilestarikan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar