Dawet Jabung
Dawet Jabung yang berasal dari Desa Jabung, Ponorogo. Es Dawet atau juga
dikenal Es Cendol ini memiliki cita rasa yang khas. Pasti sudah tahu
cendol, maka saya tidak akan membahas cendol. Dawet Jabung ini berisi
santan, garam, dan gula aren yang biasanya dicampur dengan nangka
sehingga menambah kelegitan dari gula aren itu. Kemudian isiannya adalah
tape dari ketan hitam, cendol dari tepung aren dan nangka dari gula
aren tadi.
Harganya cukup murah bila anda membeli di Jabung.
Silahkan anda ke perempatan jabung untuk membelinya. Bila anda membeli
di sana, harganya sekitar Rp2.500,00 per porsi. Penjual akan memberikan
dawetnya kepada anda melalui sebuah tatakan. Namun anda harus mengambil
mangkuknya saja. Karena menurut tradisi, bila seorang pria meminta
tatakannya berarti pria itu berniat menyunting penjualnya. Dan bila
penjualnya menyerahkan tatakan, berarti penjual bersedia dinikahi. Itu
hanya tradisi.
Konon kemahsyuran dawet Jabung berkaitan erat
dengan legenda warok Suromenggolo, yang terkenal sakti mandraguna dan
merupakan tangan kanan Raden Bathoro Katong (Pendiri dan Bupati Pertama)
yang juga anak dari Prabu Brawijaya V.
Diceritakan, suatu hari
Warok Suromenggolo terlibat perang tanding melawan Jim Klenting Mungil
yang menguasai gunung Dloka dan mempunyai pusaka andalan yaitu Aji dawet
upas. Konon, ajian ini berbentuk cendol dawet yang terbuat dari mata
manusia. Terkena ajian dawet upas seketika tubuh warok Suromenggolo
menderita luka bakar dan ia pingsan seketika.
Warok Suromenggolo
akhirnya ditolong oleh seseorang penggembala sapi bernama Ki Jabung.
Setelah diguyur dawet buatan Ki Jabung, seketika luka yang diderita
Warok Suromenggolo sembuh, bahkan dapat mengalahkan Jim Klenting Mungil
dan Jim Gento. Sebagai ungkapan terima kasih, Warok
Suromenggolo bersabda, kelak masyarakat desa Jabung akan hidup makmur
karena berjualan dawet.
Atau bila anda ingin merasakan dawet
jabung yang lebih enak dan lebih modern tanpa meninggalkan unsur Jabung,
anda bisa ke Alun-alun Ponorogo dan mencari sebuah warung bertuliskan
‘Dawet Mak Mbing’. Pada dawet Mak Mbing ini, porsinya lebih besar dan
ada tambahan gempol. Gempol merupakan bulatan bola yang terbuat dari
tepung beras. Dan anda boleh mengambil dawet beserta tatakannya karena
penjualnya punya banyak persediaan tatakan :D Tapi memang lebih mahal daripada dawet di desa Jabung. Kalau belum naik, harganya sekitar Rp4.500,00.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar